Rabu, 9 Agustus 2023 – 17:40 WIB
Surabaya – Proses eksekusi 28 unit rumah di Dukuh Pakis 4, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 9 Agustus 2023, diwarnai kericuhan. Bahkan, ketegangan sempat terjadi antara Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dengan Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, AKBP Toni Kasmiri.
Baca Juga :
Sempat Buron, Konglomerat Asal Medan Berhasil Dieksekusi Kejati Sumut
Eksekusi tersebut dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Surabaya berdasarkan putusan Nomor 944/Pdt.G/2019/PN.SBY. Lahan yang di atasnya berdiri 28 unit rumah itu mulanya disengketakan oleh Weni Oentari dengan Sidik Dewanto dan Haryo Soerjo Wirjohadipoetro. Di pengadilan, Weni menang dan berhak atas lahan tersebut.
Eksekusi berjalan agak alot karena di atas lahan RW 2 Dukuh Pakis 4 yang dieksekusi berdiri 28 unit rumah, yang dihuni kurang lebih 90 kepala keluarga. Karena itu, pengadilan meminta bantuan kepolisian untuk lancarnya eksekusi. Polrestabes Surabaya kemudian menerjunkan personel untuk mengamankan eksekusi.
Baca Juga :
PDIP Ogah Ikut Campur Soal Rumah Guntur Soekarnoputra yang Mau Dieksekusi
Armuji sendiri selaku Wakil Wali Kota Surabaya hadir di lokasi. Belakangan, dia memang getol turun langsung ke lapangan ketika ada permasalahan agraria di tengah-tengah warga Surabaya, baik sengketa antarwarga maupun warga dengan negara. Armuji kerap mengunggah aktivitasnya itu di akun media sosial.
Baca Juga :
Rumah Guruh Soekarnoputra Bakal Dieksekusi, Isinya Banyak Barang Peninggalan Bung Karno
Armuji hadir untuk mendukung warga terdampak eksekusi. Namun, saat proses eksekusi mulai panas, AKBP Toni terlihat berdebat dengan mantan Ketua DPRD Kota Surabaya itu. Bahkan, berdasarkan pengamatan VIVA Jatim, Toni sempat mengeluarkan kalimat keras menghardik Armuji.
“Anda jangan menghalangi pemerintah, kenapa bapak harus datang ke sini?,” teriak Toni kepada Armuji.
Halaman Selanjutnya
Armuji kemudian coba memberikan penjelasan, namun terpotong oleh kalimat yang terus dicecarkan oleh AKPB Toni. “Anda ingin memprovokasi warga? Jangan begitu. Hargai upaya PN. Kami di sini hanya mengamankan,” kata Toni.
Quoted From Many Source